Maghrib tadi, seorang anak kecil terlihat ingin menangis karena dilarang berada di shaf pertama oleh seorang kakek. ketika iqamah dikumandangkan si anak berusia 10 tahunan itu langsung berdiri dan mengambil posisi terdepan. tak dinyana sang kakek langsung menariknya ke belakang. seorang lelaki paruh baya yang merasa tidak nyaman dengan kakek itu pun langsung mendekat. sempat terjadi perdebatan, entah apa yang bicarakannya saya tak mendengar jelas. kondisi shaf pertama memang kosong, namun kakek itu tak mengizinkan si anak berada di shaf terdepan. Sang Imam yang bertugas belum juga memulai shalatnya. saat perdebatan usai, si anak yang sudah berada di shaf 2 ditarik maju oleh lelaki paruh baya itu untuk berdiri di sampingnya. Terjadilah perdebatan lagi, namun tak lama karena si kakek ngotot dengan pendiriannya dan lelaki paruh baya itu tak ingin berdebat lebih lama.
Dalam jarak yang tak terlalu dekat saya bisa melihat ada rasa kecewa pada anak itu. Pun, demikian juga dengan saya. pikir saya, seharusnya para orang tua bisa lebih bijak memperlakukan anak-anaknya. anak-anak kecil itu adalah generasi penerus mereka. seharusnya mereka bangga dengan anak-anak yang begitu antusias dan rajin shalat berjamaah. bisa jadi karena perlakukan yang diterimanya itu menjadikan ia tak merasa didukung untuk beribadah yang baik, merasa tidak dihargai dengan proses dirinya menuju kedewasaan. entahlah, karena ego dan pemahaman orang tua yang tak mengerti proses anak-anaknya untuk menjadi baik, lantas mereka mengabaikan proses pembelajaran itu.
Betul banget