Hadapilah
Seiring berjalannya waktu, manusia dihadapkan pada permasalahan dimana waktu menuntutnya untuk belajar bersikap. Menuntut dirinya untuk mengambil keputusan yang terkadang sulit dilakukan dalam masa-masa yang sempit. Hambatan, tantangan, persoalan setiap manusia berbeda kadar dan jenisnya disetiap jenjang waktu yang ada. Kondisi hari ini, akan jauh berbeda dengan hari kemarin. Pun, begitu juga esok hari. Kita memiliki kesempatan untuk terus belajar memaknai hidup, dan mengambil hikmah untuk terus memperbaiki sikap dalam menghadapi segala persoalan tersebut.
Manusia, dengan segala jenis kareakternya harus mampu melewati perjalanan waktu semasa hidupnya dalam kesuksesan menghadapi setiap persoalan. Ketika ia datang, lari dari masalah bukanlah pilihan yang tepat. Karena bila kita menghindar dari satu masalah, kitapun akan bertemu dengan masalah yang lain. Lalu, apakah hidup ini kumpulan masalah?? Bukan… bukan itu yang saya maksud.
Hidup memang dihiasi denngan beragam bentuk warna dalam rangkaian keping-keping skenarioNya. Semua kepingan itu pasti baik menurutNya, meski kadang dalam pandangan manusia kurang baik. Begitu juga dengan masalah. Mungkin, bagi sebagian manusia, persoalan hidup yang membelitnya adalah jurang kehancuran yang melumat asa hidupnya. Tapi, justru di sebagian manusia lain, persoalan-persoalan hidup yang mereka hadapi menjadi batu loncatan untuk melangkah lebih jauh, melompat lebih tinggi dan menatap kehidupan yang penuh tantangan dengan optimisme.
Ada satu hal yang membuat kita bertahan dalam menghadapi ujian dan tantangan hidup. Ridha. Ikhlas menerima semua ketetapanNya dan ikhlas menjalani setiap proses yang dikehendakiNya. Biarlah keinginanNya yang mewarnai setiap jejak langkah hidup kita, bukan keinginan nafsu yang mengendalikan diri. Setiap perisetiwa pasti ada hikmahnya. Tere Liye, dalam Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu mengajarkan kita untu ikhlas dan ridha dalam menjalani hidup ini. Semua yang terjadi pada diri kita, pasti ada sebab akibat yang sejatinya merupakan pilihan terbaik untuk hambanNya.
Walau hujan badai, kan terus menerpa
Walau amuk gelombang, tak henti menerjang
Walau kelam mencekam
Walau mentari kan membakar
Jangan letih menapaki kehidupan
Ujian bagaikan terik sinar sang surya
Hadir ke dunia bersama berjuta karuni
Janganlah bertekuk lutut dalam pelukan putus asa
Janganlah bersimpuh di hadapan duka
Hadapilah segala tantangan
Sambutlah harimu dengan suka cita
~Hadapilah | Shoutul Harokah
_siap-siap menuju Bandung
Senin, 25 Maret 2013
Pukul 06.03 WIB
Komentar Terbaru