Ketika harus berpisah…


Sudah setahun lalu ya???….waktu yang dalam kalkulasi matematis bisa terbilang lama, bisa juga terbilang sangat singkat.

aku merasa waktu pertemuan dengannya baru setahun yang lalu. Di satu sisi, terasa begitu cepat, tapi bila ku mengingat kebersamaan kami, rasanya sudah banyak momen-momen yang aku dan teman-teman lalui bersama dengannya.

Diawali dari pertemuan perdana di Masjid Kampus UGM, waktu itu aku masih ingat pada awal-awal ramadahan 1429 H.malam ketika setelah tarawih bersama di maskam kami dipertemukan. Aku kembali merasakan kehangatan itu, yang sudah 3 tahun tidak kurasakan selama di MAN Insan Cendekia Serpong. Dari berbagai jurusan, fakultas, bahkan angkatan, kami merasakan adanya benih-benih ukhuwah yang siap tumbuh subur kedepannya. Teringat ketika kita bersama menelurusi Jogja-Purworejo dalam semalam, ‘hanya’ untuk sekedar saling berbagi nasehat. ketika pagi-pagi buta harus siap sedia menerima berangkat ke Cangkringan dengan setumpuk lembaran dan stiker-stiker.  Ketika tengah malam harus menggelandang di jalan menggotong bambu-bambu dari Sadion Mandala Krida melewati kantor walikota. Betapa susahnya kala itu menancapkan sebatang bambu yang terikat dengan selembar kain putih emas panjang. Ah..tapi semua itu tak terasa melelahkan. bahkan sampai lewat tengah malam pun, mata ini masih tetap terjaga. Ketika perjalanan menuju Gunung Kidul, daerah paling selatan DIY, melewati bukit-bukit terjal, hutan belantara di malam hari sambil di sentuh rintik air hujan. Ketika harus begadang menemani ribuan surat suara agar tetap aman sampai ke tempat tujuan.

Ketika semua memori indah perjalanan setahun bersamanya kini harus berhenti…..tergantikan dengan lembaran baru sejarah perjalananku di bumi ngayogyakarta ini.

Malam ini, malam terakhir kami bersamanya, sebuah fase hidup seorang mukmin untuk menggenapkan separuh dien nya telah mengakhiri satu tahun tak terlupakan itu. Satu tahun yang telah kembali menceburkan aku ke dalam lautan hikmah yang sangat dalam. Satu tahun yang sangat berjasa membentukku hingga saat ini….



Teruntuk sang Murabbiku yang sebentar lagi menggenapkan separuh dien nya,,,,,

Ada “piala bergilir” yang akan kami persembahkan untukmu di hari istimewamu nanti. Engkau yang pertama,

dan suatu saat aku akan menyusul mengukir “piala bergilir itu”


Jogja, 14 Desember 2009, Pukul 23.10

-Setelah ditraktir sang MR di Waroeng Steak-

About jupri supriadi

unzhur maa qaalaa walaa tanzhur man qaalaa

Tinggalkan komentar